MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 2 TRENGGALEK SEBAGAI MADRASAH IBTIDAIYAH
ADIWIYATA PERTAMA
DI KABUPATEN TRENGGALEK
PROFIL
Disusun
Untuk Direktori Madrasah Negeri
Di
Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN TRENGGALEK
MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 2 TRENGGALEK
RT. 02 RW. 01 Ds. Kayen Kec. Karangan Kab.
Trenggalek 66361
2019
A.
PENDAHULUAN
Madrasah Ibtidaiyah Negeri
2 Trenggalek berada di Jalan Desa Kayen Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek. Madrasah ini
memiliki letak geografis yang strategis, karena terletak di jalan desa yang dapat
ditempuh oleh angkutan pribadi dari
rumah ke tempat belajar, sehingga anak-anak yang berada di desa sekitar
Kecamatan Karangan dan desa lain dapat
menempuh perjalanan ke madrasah ini dengan mudah. Kualitas jalannya pun juga
tergolong cukup baik.
Dengan dukungan transportasi yang relatif
mudah dan publikasi madrasah yang relatif meluas dan merata di masyarakat
sekitarnya, maka madrasah ini diminati oleh anak-anak yang berada di sekitar
radius 1 s/d 10 km dari madrasah. Adanya berbagai prestasi
yang telah diraih oleh madrasah ini menyebabkan para peminat semakin meningkat.
Dalam analisis ke depan berdasarkan letak geografisnya madrasah ini akan
menjadi sekolah tujuan dari bebeberpa daerah .
Desa Kayen adalah desa kecil. Jumlah penduduk
di Desa Kayen sebanyak 1.584 orang, yang
terdiri atas 512 kepala keluarga. Dari
sejumlah kepala keluarga tersebut, sekitar 100 % beragama Islam. Sedangkan jumlah
penduduk dusun Kayen (tempat madrasah ini berada) Desa Kayen Kecamatan
Karangan, sebanyak 385 orang, yang terdiri atas 83 kepala keluarga, dan 100 %
beragama Islam, sehingga hal ini merupakan modal dasar bagi pengembangan
madrasah ini di masa mendatang.
Selanjutnya, bila dilihat berdasarkan
kehidupan sosial ekonomi, mata pencaharian penduduk Desa Kayen Kecamatan
Karangan Kabupaten Trenggalek terdiri atas Pegawai Negeri Sipil, Pengusaha,
Petani, Pedagang dan Buruh. Rata – rata pendapatan masyarakat tergolong
menengah ke bawah. Penduduknya yang 1 % sebagai Pegawai Negeri Sipil, 20 %
Wiraswasta, 70 % bekerja pada sektor pertanian, 5 % sebagai pedagang, sedang 4
% lainnya bekerja buruh musiman. Sedangkan di madrasah ini keadaan sosial
ekonomi orang tua dapat digambarkan sebagai berikut:
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa
rata-rata pekerjaan orang tua siswa adalah sebagai petani yang rata-rata
penghasilannya sebesar < 600.000,
sedangkan rata-rata tingkat pendidikan mereka adalah Sederajat SD.
Tempat tinggal Wali Murid MIN 2 Trenggalek 35% berasal dari luar daerah Desa
Kayen ± jaraknya mencapai 3 s.d. 10 km.
Masyarakat Desa Kayen hampir seratus persen
berasal dari etnis Jawa, sehingga kebudayaan yang dihasilkan relatif sama, dan
sangat menjunjung tinggi budaya Jawa. Meskipun demikian, budaya jawa yang kami
maksud adalah budaya jawa yang telah berakulturasi dengan budaya Islam.
Sehingga bisa dikatakan Islam Jawa.
Berdasarkan keadaan tersebut di atas, dan
dengan berbagai pertimbangan wajah dan konsep madrasah ke depan, maka akhir
tahun 2017 kemarin kami menetapkan ulang visi, misi dan tujuan Madrasah
Ibtidaiyah Negeri 2 Trenggalek. Adapun visi, misi dan tujuan tersebut yaitu:
a. Visi
“TERWUJUDNYA GENERASI YANG
ISLAMI, BERPRESTASI, BERBUDAYA LINGKUNGAN DAN KOMPETITIF”.
Indikator Visi Madrasah:
1.
Terciptanya budaya dan perilaku
yang Islami.
2.
Terlaksananya program
pembelajaran sesuai dengan kurikulum
3.
Profesionalisme kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
Madrasah
4.
Meraih prestasi dibidang akademik
5.
Unggul di bidang prestasi
non akademik
6.
Terwujudnya kepedulian
terhadap lingkungan
7.
Menjadi madrasah yang
berdaya saing dan bernilai jual tinggi
B. Misi
Bertolak pada visi sekolah serta tujuan umum pendidikan dasar, misi madrasah sebagai berikut :
1.
Melaksanakan pembinaan dan bimbingan keagamaan
dengan baik
2.
Memberikan keteladanan dalam kehidupan di madrasah
3.
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kurikulum
yang berlaku
4.
Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga
kependidikan
5.
Melaksanakan PAIKEMI (pembelajaran aktif, inovatif,
kreatif, efektif, menyenangkan dan islami)
6.
Melaksanakan pembinaan dan pelatihan intensif dalam
bidang olahraga dan seni
7.
Membiasakan berakhlakul karimah
8.
Menanamkan karakter peduli terhadap lingkungan
9.
Melaksanakan pembiasaan hidup dalam lingkungan yang
bersih dan sehat
10. Melakukan inovasi dan
improvisasi
C. Tujuan Madrasah
Setiap Madrasah memiliki tujuan yang tentunya berbeda dari yang lain. Untuk itu tujuan Madrasah Ibtidaiyah
Negeri 2 Trenggalek adalah sebagai berikut :
1.
Melaksanakan
pengembangan kurikulum satuan pendidikan;
2.
Melaksanakan
pengembangan strategi dan metode pembelajaran secara efektif;
3.
Mengembangkan
kegiatan akademik dan non akademik
secara protensial;
4.
Meningkatkan
profesi dan standar kompetensi tenaga pendidikan;
5.
Meningkatkan
kualitas dan kwantitas sarana dan prasarana pendidikan;
6.
Melaksanakan
manajemen partisipasif dan tranparansi dalam pengelolaan Madrasah;
7.
Melaksanakan
efesiensi pembiayaan pendidikan;
8.
Melaksanakan
pengembangan perangkat penilaian pembelajaran dengan tertib.
D. Jaminan Mutu
Untuk memberikan kepercayaan kepada
masyarakat yang menyekolahkan
putra-putrinya di MIN 2 Trenggalek, maka Jaminan Mutu yang diberikan adalah :
1. Berperilaku
Islami, sikap dan tutur katanya santun
2. Berakhlaqul
karimah
3. Fasih dan
lancar membaca Al Qur’an
4. Mampu
menulis arab dengan baik dan benar sesuai kaidah
5. Hafal juz
30
6. Lulus
dengan nilai baik
7. Diterima
di MTs/SMP serta Pondok Pesantren yang dicita-citakan
8. Mempunyai
kepedulian yang tinggi kepada lingkungan.
B.
SEJARAH BERDIRINYA MADRASAH
Sebagai satu dari dua Madrasah
Ibtidaiyah Negeri di Kabupaten Trenggalek, MIN 2 Trenggalek memiliki kisah unik
saat diupdrade menjadi MI Negeri.
Berikut sekilas informasi tentang sejarah berdirinya MIN 2 Trenggalek yang dulu
masih disebut MIN Kayen ini, yang kami himpun dari pelaku sejarah langsung,
yakni kepala madrasah yang mengalami proses penegerian tersebut. Kebetulan,
sekarang beliau menjadi ketua komite madrasah. Beliau adalah KH. Nachrowi.
Pendidikan Diniyah di surau atau musholla telah menjadi cirri khas pendidikan
islam di Indonesia sejak dahulu, entah kapan mulainya. Demikian juga yang ada
di desa Kayen. Namun, seiring dengan keinginan mengembangkan kualitas
masyarakat Kayen, maka pada tahun 1960,
Madrasah Ibtidaiyah Kayen didirikan menjadi madrasah dan sekolah pertama
di desa Kayen. Bahkan karena desa Kayen termasuk desa kecil, maka sampai saat
ini juga masih sebagai satu-satunya MI se desa tersebut.
Namun, pada akhir tahun 70-an,
pemerintah (melalui instruksi presiden) membangun sebuah Sekolah Dasar Pertama
(lebih dikenal dengan SD Inpres). Kebetulan letaknya tepat di depan MI Kayen yang
telah berdiri hampir 20 tahun sebelumnya. Bahkan, pintu gerbangnya juga pas
berhadap-hadapan. Kedua lembaga ini hanya dipisahkan dengan sebuah jalan desa
yang lebarnya lebih kurang hanya 5 meter. Apa yang terjadi selanjutnya?
Murid pertama SD Negeri Kayen tidak
hanya kelas 1, tetapi langsung kelas 1, 2, dan 3. Kok bisa? Aneh kan? Tidak
aneh untuk era tersebut. Atas perintah yang berkuasa di wilayah itu, siswa SD
itu diambilkan atau berasal dari
sebagian siswa MI Kayen. Meskipun demikian, rivalitas kedua lembaga itu
akhirnya tetap saja tidak bisa dihindari. Berbagai hal senantiasa mampu menjadi
pemicu gesekan-gesekan, baik di level siswa maupun guru. Bahkan lebih dari itu,
wali murid, perangkat desa dan tokoh masyarakat-pun tak ketinggalan masuk dalam
rivalitas tersebut. Sehingga muncul kelompok pro MI Kayen dan Pro SDN Kayen. Hal ini berlangsung selama bertahun-tahun.
Puncaknya, pada tahun 1992, kepala MI
Kayen diundang untuk mengikuti rapat di level kecamatan. Undangan rapat
ternyata hanya sebagai tempat membully sekaligus mengancam untuk memutasi
kepala MI Kayen jika tidak memberi bagian murid bagi SD Kayen pada setiap tahun
ajaran baru. Karena memang kenyataannya MI lebih diminati daripada SD. Kepala
MIN Kayen tidak tinggal diam. Beliau melawan, bahkan hampir terjadi
perkelahian. Akhirnya rapat tidak dilanjutkan dan berakhir dengan panas.
Merasa keberadaan MI Kayen sebagai
lembaga binaan Kantor Departemen Agama Kab. Trenggalek semakin terancam, kepala
MI Kayen segera melaporkan keadaan ini kepada Kepala Kantor Departemen Agama
Kabupaten Trenggalek secara langsung. Dan alhamdulillah,
beliau kepala Kandepag, merespon positif dan melanjutkan laporan tersebut
kepada atasan beliau. Akhirnya, selama sekitar satu bulan, solusi jitu dari
Departemen Agama Republik Indonesia datang bagi MI Kayen. Solusi tersebut
adalah Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia tentang Penegerian MI
Kayen. Dengan perubahan status ini, diharapkan MI Negeri Kayen lebih mendapat
“perhatian” dari Departemen Agama, baik berupa prasarana maupun sarana, guna
meningkatkan kualitas pembelajaran di MI Negeri yang baru lahir tersebut. Lebih
dari itu, juga untuk menarik calon murid baru, supaya lebih memilih MI Negeri Kayen daripada yang
lainnya.
Berikut ini kami sertakan foto yang menunjukkan keadaan Madrasah
Ibtidaiyah Negeri Kayen atau yang sekarang telah berubah lagi namanya menjadi Madrasah
Ibtidaiyah Negeri 2 Trenggalek yang berhadapan dengan SD Negeri Kayen
C. Tenaga Pendidik dan Kependidikann:
ü 14 Orang Guru PNS dan 6 Orang Guru Honorer
ü 1 Orang Tenaga Administrasi
ü 1 Orang Satpam
ü 1 Orang Tenaga Kebersihan
D. Jumlah Siswa
Jumlah siswa tahun ajaran 2019/2020 sejumlah 186 .
E. PRESTASI-PRESTASI MADRASAH
Berdasarkan
sejarah penegerian di atas, harus kami akui bahwa MI Kayen diubah statusnya
menjadi MI Negeri Kayen dan sekarang menjadi MIN 2 Trenggalek, bukan
berdasarkan pada prestasi yang telah ditorehkan madrasah. Tetapi lebih kepada keadaan yang
mengharuskan demikian. Maka benar saja, tidak banyak prestasi yang telah
diukir. Meskipun rival di seberang jalan sudah negeri sejak lahir, yang berarti
selisih 14-an tahun dengan MIN Kayen, tetapi juga tidak kalah miskin
prestasinya.
Keadaan di atas tidak lantas membuat
kami patah semangat. Perlahan tapi pasti, kami memperoleh prestasi-prestasi yang belum pernah diraih.
Bahkan belum pernah terpikirkan sebelumnya.
Berikut daftar prestasi MI Negeri 2
Trenggalek:
1. Prestasi Madrasah (lembaga)
a. Juara I Lomba Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat Tingkat SD/MI se-kabupaten Trenggalek Pada Tahun 2014.
b. Madrasah Adiwiyata Kabupaten tahun
2017
c. Juara harapan 2 Lomba Kebersihan
tingkat Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur tahun 2017 akhir.
d. Juara 2 Lomba Kebersihan dan
Keindahan Madrasah Ibtidaiyah Negeri tingkat Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Trengalek tahun 2017 akhir.
2. Prestasi Kepala Madrasah
a. Juara I lomba kepala madrasah
berprestasi tingkat kabupaten Trenggalek tahun 2017.
b. Juara I lomba kepala madrasah
berprestasi tingkat provinsi Jawa Timur tahun 2017.
c. Juara 3 Lomba kepala madrasah
berprestasi tingkat Nasional tahun 2017.
3. Prestasi guru
a. Juara 3 Lomba Karya Inovasi Pembelajaran
Guru Madrasah Ibtidaiyah se-kabupaten Trenggalek tahun 2012.
b. Juara 1 lomba musabaqoh Tilawatil
Quran Korpri kategori putri se-kabupaten Trenggalek tahun 2013.
c. Juara 1 lomba Senam Kesegaran Jasmani 2012 tingkat
kecamatan Karangan tahun 2014 (beregu)
d. Juara 3 Lomba Tarik Tambang Hari Amal
Bakti Kementerian Agama Kab. Trenggalek
tahun 2017 (beregu)
e. Juara 1 lomba bulu tangkis beregu putra pada Hari Amal
Bakti Kementerian Agama Kab. Trenggalek tahun 2018.
f.
Regu putra Berprestasi Baik pada jelajah
situs sejarah santri Trenggalek tingkat SD/MI ( beregu ) tahun 2019/2020.
g. Regu
putri Harapan Berprestasi Baik pada jelajah situs sejarah santri Trenggalek
tingkat SD/MI ( beregu ) tahun 2019/2020.
4. Prestasi siswa (akademik)
a. Peringkat I Nilai Ujian Sekolah /
Madrasah Tertinggi tingkat MI se-kabupaten Trenggalek tahun 2017 (individu)
b. Peringkat I Nilai Ujian Sekolah /
Madasah Tertinggi tingkat MI se-kabupaten Trenggalek tahun 2017 (rata-rata
kelas)
c. Peringkat 5 Nilai Ujian
Sekolah/Madrasah Tertingga tingkat MI se-kabupaten Trenggalek tahun 2015
(individu)
d. Juara 1 dan 2 pada Olimpiade MIPA dan
B. Inggris, seleksi masuk jSMPN 1 Karangan tahun 2016.
5. Prestasi Siswa (non akademik)
a. Juara 1
Tim sepak bola dalam rangka HUT RI KE 74 Tingkat kecamatan tahuun 2019/2020.
b. Juara 1
Tim MIN Duta dalam rangka HUT RI KE 74 Tingkat kecamatan tahun 2019/2020.
c. Juara 1
Pidato Bahasa Arab putra pada PORSENI tingkat Kecamatan tahun 2019/2020.
d. Juara 1
Pidato Bahasa Indonesia putra pada PORSENI tingkat Kecamatan tahun 2019/2020.
e. Juara 1
Pidato Bahasa Arab putri pada PORSENI MI tingkat Kecamatan tahun 2019/2020.
f.
Juara 1 Pidato Bahasa Inggris putra pada
PORSENI MI tingkat Kecamatan tahun 2019/2020.
g. Juara 1
Puisi putra pada PORSENI MI tingkat Kecamatan tahun 2019/2020.
h. Juara 1
Kaligrafi putra pada PORSENI MI tingkat Kecamatan tahun 2019/2020.
i.
Juara 1 Tahfidz putra pada PORSENI MI tingkat Kecamatan tahun 2019/2020.
j.
Juara 1 MTQ putra pada PORSENI MI
tingkat Kecamatan tahun 2019/2020.
k. Juara 1
Bulutangkis putra pada PORSENI MI tingkat Kecamatan tahun 2019/2020.
l.
Juara Umum Porseni MI Tigkat Kecamatan
tahun 2019/2020.
m. Juara
Umum Porseni MI Tigkat Kabupaten tahun 2019/2020.
n. Juara 1 tenis meja tunggal putri pada
AKSIOMA MI Tingkat Kabupaten Trenggalek tahun 2016/2017
o. Juara umum AKSIOMA MI Tingkat
Kecamatan Karangan tahun 2016/2017
p. Juara 1 Pidato Bahasa Arab Putra pada AKSIOMA MI se-kec. Karangan tahun
2016-2017
q. Juara 1 Baca Puisi Putra pada AKSIOMA
MI se-kec. Karangan tahun 2016/2017
r. Juara 1 Baca Puisi Putri pada AKSIOMA
MI se-kec. Karangan tahun 2016/2017.
s. Juara 1 MTQ putri pada AKSIOMA MI
se-kec. Karangan tahun 2016
t.
Juara
1 Kaligrafi putra pada AKSIOMA MI se-kec. Karangan tahun 2016
u. Juara 1 lari sprint putri pada
AKSIOMA MI se-kec. Karangan tahun 2016
v. Juara 1 catur putri pada AKSIOMA MI
se-kec. Karangan tahun 2016
F. PROGRAM UNGGULAN / KEUNIKAN MADRASAH
Lembaga Pendidikan Dasar di Kabupaten
Trenggalek ternyata cukup banyak, yakni sekitar 579 buah, yang terdiri dari 118
Madrasah Ibtidaiyah Negeri dan swasta serta 461 Sekolah Dasar Negeri dan swasta.
Semua lembaga tersebut berusaha menarik calon siswa dari penduduk Trenggalek
yang menurut Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil setempat, pada bulan Desember
2017 kemarin berjumlah 761.730 jiwa.
Terlepas dari banyak maupun
sedikitnya “rival”, tentu saja setiap lembaga berlomba-lomba menawarkan
program-progam unggulan dengan harapan mendapatkan murid dengan jumlah yang
meningkat setiap tahunnya. Demikian juga yang telah dilakukan Madrasah
Ibtidaiyah Negeri 2 Trenggalek selama beberapa tahun terakhir ini.
Menyadari terjadi “stabilitas” jumlah
siswa pada jumlah 70-an saja selama bertahun-tahun, maka mulai sekitar lima
tahun yang lalu, kami berbenah. Kami mulai menawarkan berbagai program yang
mungkin bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi orang tua atau wali untuk
menyekolahkan putra-putrinya di madrasah kami. Adapun program unggulan tersebut
antara lain;
1.
Program Adiwiyata.
Program ini merupakan program lintas instansi, yakni kerja
sama dari program Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten dan Dinas Pendidikan serta
Kantor Kementerian Agama, yang dalam hal ini diwakili Sekolah atau Madrasah.
Dengan adanya program ini, selain mendapatkan tempat belajar yang bersih, rapi,
sejuk, dan indah, madrasah akan mendapatkan penghargaan dari Bupati (adiwiyata
kabupaten), Gubernur (adiwiyata provinsi), Menteri Lingkungan Hidup (adiwiyata
nasional) dan Presiden Republik Indonesia (adiwiyata mandiri) sesuai tingkat
yang telah dilalui. Lebih jauh, dengan keadaan madrasah seperti itu, kami yakin
minat orang tua untuk menyekolahkan pitra-putrinya juga akan meningkat.
Sementara di pihak Dinas Lingkungan Hidup atau Pemerintah
Kabupaten, keuntungannya adalah jika semakin banyak sekolah atau madrasah yang
berstatus adiwiyata, semakin meningkat pula peluang mendapatkan piala Adipura.
Dan alhamdulillah, MIN 2 Trenggalek
menjadi Madrasah Ibtidaiyah PERTAMA yang menyandang status Madrasah Adiwiyata
dan kedua tingkat SD dan MI se kabupaten Trenggalek.
Perlu diketahui, program ini tidak seperti lomba yang serba
instan. Adiwiyata adalah program yang butuh waktu. Karena bukan bukti fisik
saja yang dinilai, melainkan karakter lembaga dan semua warga madrasah yang
peduli lingkungan menjadi prioritasnya. Butuh waktu paling cepat 4 tahun untuk
mendapatkan status adiwiyata dari kabupaten sampai mandiri.
Konsep Program Adiwiyata adalah peningkatan kualitas lingkungan
hidup yang semuanya diawali dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru
yang telah mengintegrasikan semua mata pelajaran dengan muatan pelestarian
lingkungan hidup, dengan focus pada 5 bidang berikut:
a. Pengelolaan Sampah yang baik dan
benar. Bahkan meminimalisir adanya sampah.
b. Penghematan Energi, baik listrik
maupun yang lainnya.
c. Peningkatan Kuantitas dan kualitas
Keanekaragaman Hayati yang ada di Madrasah. Baik hewan maupun tumbuhan.
d. Pengelolaan air yang baik dan hemat.
Hal ini menyangkut pembuatan biopori untuk menyimpan air di dalam tanah,
sehingga tidak akan kekurangan air di musim kemarau.
e. Pengelolaan kantin yang menjual
makanan dan minuman bebas bungkus plastik ataupun kertas, bebas pengawet,
penyedap, pewarna, pengenyal dan pemanis buatan yang membahayakan kesehatan
siswa-siswi. Dengan kantin berkonsep adiwiyata, siswa sehat dan madrasah
mendapat sedikit keuntungan sebagai bagian dari unsur kewirausaan madrasah.
2.
Kurikulum Terpadu
Program unggulan kami berikutnya adalah kurikulum terpadu,
yakni perpaduan kurikulum nasional, kurikulum kementerian agama, dan kurikulum
pondok pesantren. Sebagaimana Madrasah Ibtidaiyah pada umumnya, Kurikulum
Nasional dan Kurikulum kementerian Agama pasti menjadi menu pembelajaran pokok.
Namun, sesuai sesuai konsep jaminan mutu yang akan diperoleh siswa setelah
bersekolah di MIN 2 Trenggalek ini, sebagaiman disebutkan pada bagian bagian
pendahuluan di atas, maka kami menambahkan berbagai muatan yang syarat nuansa
pondok pesanten, yakni:
a. Tahfidz.
Program ini terbagi menjadi 2, yaitu tahfidz reguler dan eksekutif.
Tahfidz reguler ini kami masukkan dalam muatan lokal, sehingga memiliki jam
pelajaran tersendiri. Targetnya adalah setiap lulusan MIN 2 Trenggalek
setidaknya mampu menghafal dengan fasih Al Quran Juz 30. Sedangkan Tahfidz
Eksekutif, hanya diikuti oleh siswa-siswi yang berkemampuan lebih saja, dengan
target yang lebih tinggi. Letaknya pada pagi hari sebelum jam pelajaran
dimulai. Subyeknya adalah siswa kelas 3, 4, 5 dan 6.
b. Baca Tulis Quran
Kelihatannya program ini biasa saja. Artinya sudah banyak
yang memasukkannya dalam kurikulum Madrasah Ibtidaiyah. Tapi BTQ di MIN 2
Trenggalek agak berbeda. Ketika BTQ pada umumnya lebih condong kepada kemampuan
membaca saja, BTQ yang kami tawarkan memberikan porsi seimbang. Karena, di
setiap satu baris siswa membaca, maka baris kedua siswa juga harus menulis
materi yang dia baca sebelumnya. Ada 4 tingkatan BTQ kami, mulai jilid 1 sampai
dengan 4. Kemudian dilanjutkan baca dan tulis Mushaf. Subyeknya seluruh siswa.
c.
Pengajian Kitab Klasik Islam
Berbahasa Jawa.
Inilah yang paling membedakan MIN 2 Trenggalek dengan MI yang
lain. Di MIN 2 Trenggalek mulai tahun ajaran 2017/2018 kami memunculkan program pengajian kitab klasik, khususnya
Kitab Tauhid dan Kitab Akhlaq yang menggunakan bahasa Jawa. Hal ini
dilaksanakan dalam upaya memperbaiki
akhlaq siswa, mulai tutur kata sampai perbuatannya. Hal ini dimaksudkan supaya
lulusan MIN 2 Trenggalek senantiasa memiliki aqidah tauhid yang mantap dan
tidak mudah goyah, serta ber-akhlakul
karimah di manapun ia berada.
Hal di atas menjadi sangat urgen untuk diwujudnyatakan,
mengingat kuatnya pengaruh jelek terhadap kehidupan anak didik dari
lingkungannya, baik lingkungan keluarga, maupun lingkungan sepermaianan mereka.
Apalagi saat ini media masuknya pengaruh jelek itu semakin banyak. Bisa
pergaulan secara langsung. Bisa juga melalui smartphone milik orang tuanya, yang bisa mereka akses tanpa /
kurang kontrol.
G.
EKSTRAKURIKULER
1. Seni Hadrah
Dengan peralatan hadrah yang sederhana, siswa-siswi peserta
ekstrakurikuler Seni Hadrah mampu menampilkan kreasi music hadrah dan tari
(baca rodad). Bahkan siswa-siswi
belajar hadrah secara autodidak. Meskipun demikian grup hadrah MIN siap ditampilkan dalam peringatan HAB Kemenag
di Kab. Trenggalek.
2. Seni Tari Tradisional dan Modern
Di bawah bimbingan beberapa ustazah, siswa-siswi mampu menampilkan kreasi seni tari
tradisional seperti Turonggo Yakso dan lain-lain. Regenerasi juga belangsung
dengan baik, sehingga hampir setiap tahun mampu ditampilkan di panggung pentas
seni madrasah dan pentas seni HUT RI di Kecamatan.
3. Tartil Wa Qiroatil Qur’an
Untuk meningkatkan kualitas Baca Tartil dan Seni Baca
Alquran, dan dalam rangka persiapan lomba, dilaksanakan pembinaan ekskul ini.
Hal ini mendapat respon hangat dari stake holder, dan berharap terus
dipertahankan.
4. Olahraga
Meyalurkan hobi dan bakat siswa-siswi merupakan salah satu policy demi peningkatan prestasi
madrasah di saat AKSIOMA dan lomba-lomba pada even yang lain, misalnya Lomba
dalam Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang rutin dilaksanakan
di setiap tahunnya.
5. Ekstra Kurikuler Olimpiade
Untuk mempersiapkan tim pada Kompetisi Sains Madrasah, ekstra
kurikuler tentang Matematika, IPA dan Mapel Agama mutlak diperlukan. Kegiatan
ini dibina oleh ustaz-ustazah yang berkompeten di bidangnya.
6. Tahfidzul Quran
Salah satu target MIN 2 Trenggalek dalam menyiapkan lulusan
adalah, mengusahakan mereka yang akan lulus minimal hfal jus 30 Al Quran.
Ekskul ini dibina oleh wali murid yang juga seorang Hafidz Al-Quran.
7.
Seni Drumb Band
Drumband merupakan salah satu jenis
kegiatan ekstra MIN 2 Trenggalek dengan tujuan untuk mengembangkan bakat/minat
para siswa khususnya pada bidang seni supaya dapat ditingkatkan menjadi
prestasi yang menggembirakan.
8.
Seni Lukis
Ekstra seni lukis juga bertujuan untuk
membnambah pengetahuan dan wawasan siswa
di bidang seni rupa dan meningkatkan kemampuan untuk mengapresiasikan sebuah
karya seni dalam merangsang kreatifitas muda dalam penciptaan seni.
Trenggalek, 7 Desember 2019
` Kepala MIN 2 Trenggalek
Drs.Jamaluddin Malik,MA
NIP:196902021999031002
No comments:
Post a Comment